Lady: Why do you like me..? Why do you love me?
Man: I can't tell the reason.. but I really like you..
Lady: You can't even tell me the reason... how can you say you like me?
How can you say you love me?
Man: I really don't know the reason, but I can prove that I love you.
Lady: Proof? No! I want you to tell me the reason.
My friend's boyfriend can tell her why he loves her but not you!
Man: Ok..ok!!! Erm... because you are beautiful,
because your voice is sweet,
because you are caring, because you are loving,
because you are thoughtful, because of your smile,
because of your every movements..
Unfortunately, a few days later, the Lady met with
an accident and became comma.
The Guy then placed a letter by her side, and here is the content:
Dearest,
Because of your sweet voice that I love you...
Now can you talk? No! Therefore I cannot love you.
Because of your care and concern that I like you..
Now that you cannot show them, therefore I cannot love you.
Because of your smile, because of your every movements that I love you..
Now can you smile? Now can you move?
No, therefore I cannot love you...
If love needs a reason, like now,
there is no reason for me to love you anymore.
Do love need a reason? NO!
Therefore, I still love you...
And love doesn't need a reason
"The best and most beautiful things in the world cannot be seen,
nottouched..but are felt in the heart ."
Kamis, 09 Oktober 2008
Love Does Not Need A Reason
CINTA DAN WAKTU
Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta. "Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. Ia kian panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.
"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh,
Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.
"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi.
"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu. "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran. "Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta
Paragraph
"Kehidupan kita adalah 'susunan alinea-alinea'. Bagaimana orang lain 'membaca' kita sangat tergantung bagaimana kita meletakkan titik, koma, dan tanda-tanda
baca lainnya."
Seorang teman mengirimkan email ke saya sebuah joke berbau issue gender berikut ini. Lelucon itu tentang siapa yang lebih penting di dunia ini, laki-laki atau
perempuan. Begini joke-nya:
An English professor wrote the words: "A woman without her man is nothing" on the chalkboard and asked his students to punctuate
it correctly. All of the males in the class wrote: "A woman, without her man, is nothing." All the females in the class wrote: "A woman: without her, man is
nothing."
Hidup ini layaknya susunan kalimat dan paragrap terbuka yang akan dibaca banyak orang. Bagaimana mereka memahami kita, sangat tergantung bagaimana kita
menempatkan "tanda-tanda baca"-nya.
Senin, 06 Oktober 2008
perfect storm
Belajar mencintai ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai....ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,itulah kesempatan...Ketika bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik,itu bukan pilihan...Itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan,itupun adalah kesempatan. Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,bahkan dengan segala kekurangannya,itu bukan kesempatan,itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walau apapun terjadi,itu adalah pilihan...
Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik,lebih pandai,lebih kaya dari pasanganmu dan tetap memilih untuk mencintainya,itulah pilihan..
Perasaan cinta,simpatik,tertarik,datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan,berbicara tentang pasangan jiwa.
Ada satu kutipan dari film yang tepat..."Nasib membawa kita bersama,tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil..."
Pasangan jiwa bisa benar2 ada dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu..Tetapi tetap berpulang padamu untuk melakukan pilihan. Apakah engkau ingin melakukan segala sesuatu untuk mendapatkannya atau tidak...
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita,tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai,tetapi untuk belajar MENCINTAI ORANG YANG TIDAK SEMPURNA DENGAN CARA YANG SEMPURNA.